Koneksi Antar Materi Modul 3.1



Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antar Materi)

Alhamdulillah pada tanggal 8 Agustus 2024 PPGP Angkatan 10 yang saya ikuti telah sampai pada Tahap K (Alur Belajar Merdeka). Sudah 8 bagian modul dari total 10 modul yang ada telah dipelajari.

Pada Modul 1 Paradigma dan Visi Guru Penggerak ada 4 sub modul terdiri dari, 
  • 1.1 Refleksi Filofosi Pendidikan Nasional
  • 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
  • 1.3 Visi Guru Penggerak
  • 1.4 Budaya Positif
Pada Modul 2 Pembelajaran yang Berpihak kepada Peserta Didik ada 3 sub modul terdiri dari,
  • 2.1 Pembelajaran yang Berdiferensiasi
  • 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
  • 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik
Pada Modul 3 Pemimpin Pembelajaran dan Pengembangan Sekolah ada 3 sub modul terdiri dari,
  • 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.
  • 3.2
  • 3.3
Untuk mempermudah pembuatan rangkuman, saya berpatokan pada panduan pertanyaan berikut ini yang saya ambil dari LMS.

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Filosofi Ki Hajar Dewantara, yang tercermin dalam Pratap Triloka, menekankan pentingnya peran pemimpin dalam memberikan teladan, membangun motivasi, dan memberikan dukungan. Dalam konteks pengambilan keputusan, seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid dengan menerapkan nilai-nilai universal dan prinsip-prinsip etika. Ini mencakup empat paradigma pengambilan keputusan, tiga prinsip penyelesaian dilema, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, yang semuanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.
  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita memiliki peran penting dalam setiap keputusan yang kita buat. Mereka berfungsi sebagai kompas internal yang mengarahkan tindakan dan reaksi kita terhadap berbagai situasi. Ketika dihadapkan pada pilihan, nilai-nilai ini membantu kita menimbang konsekuensi dan memilih jalur yang paling sesuai dengan apa yang kita anggap penting. Dengan demikian, integritas, empati, keberanian, dan keadilan, misalnya, dapat menjadi fondasi yang kuat dalam proses pengambilan keputusan kita.
  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambilApakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebutHal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Materi pengambilan keputusan sangat penting dalam proses 'coaching' karena membantu individu memahami dan menerapkan strategi yang efektif untuk membuat pilihan yang tepat. Seorang pendamping atau fasilitator yang baik akan membimbing kita melalui proses refleksi atas keputusan yang telah diambil, mengevaluasi efektivitasnya, dan mengidentifikasi area untuk pertumbuhan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah pengambilan keputusan adalah normal dan dapat menjadi alat yang berharga untuk pembelajaran dan pengembangan diri lebih lanjut.
  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Mengelola sosial emosional akan berpengaruh pada  pengambilan keputusan. Guru atau  pendidik menyadari setiap keputusan wajib berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan, apakah masalah tersebut dilema etika atau bujukan moral serta regulasi yang ada dan melakukan 9 langkah pengambilan keputusan. Sosial emosional akan menumbuhkan empati dan simpati bagi kita sebagai pendidik. Rasa empati pada apa yang murid alami, tentu dengan mengidentifikasi permasalahan, diharapkan dalam pengambilan keputusan dapat berpihak pada murid. Sebagai pemimpin pembelajaran setiap keputusan harus berpihak pada murid, berbasis etika dan nilai kebajikan dengan memetakan 4 paradigma dilema etika yaitu individu vs masyarakat, rasa keadilan vs rasa kasihan, kebenaran vs kesetiaan dan jangka pendek vs jangka panjang. Pengambilan keputusan juga berpegang pada 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu prinsip berbasis hasil akhir, prinsip berbasis peraturan, dan prinsip berbasis rasa peduli. Serta dipadukan dengan 9 langkah pengambilan keputusan. Sembilan keputusan tersebut yaitu: 

  1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan 
  2. Menentukan siapa saja yang terlibat 
  3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan 
  4. Pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, uji keputusan panutan/idola 
  5. Pengujian paradigma benar lawan benar 
  6. Prinsip  Pengambilan Keputusan 
  7. Investigasi Opsi Trilemma 
  8. Buat Keputusan 
  9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan 

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Dalam pembahasan studi kasus yang berkaitan dengan masalah moral atau etika, sangat penting bagi seorang pendidik untuk kembali kepada nilai-nilai yang mereka anut. Hal ini karena nilai-nilai tersebut berfungsi sebagai kompas yang mengarahkan pengambilan keputusan dan tindakan dalam situasi yang kompleks. Seorang pendidik, sebagai pemimpin pembelajaran, harus mampu menunjukkan keteladanan dan konsistensi dalam menerapkan nilai-nilai tersebut, sehingga dapat menjadi model yang baik bagi murid dalam menghadapi dilema etis.
  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Pengambilan keputusan akan berpengaruh pada murid, dan implementasi pembelajaran serta situasi dan kondisi sekolah. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atau berpihak pada murid,  yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan, keteladanan, bijaksana dan tidak melanggar norma akan menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman sehingga akan terwujud murid yang bahagia, cerdas dan berkarakter.
  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Dalam menghadapi dilema etika, tantangan yang sering muncul adalah konflik antara nilai-nilai pribadi dengan tuntutan profesional atau organisasi. Hal ini bisa diperumit dengan adanya tekanan sosial atau ekonomi yang mempengaruhi keputusan. Perubahan paradigma, seperti transisi ke prinsip-prinsip keberlanjutan atau inklusivitas, juga dapat menuntut penyesuaian dalam proses pengambilan keputusan. Pentingnya pendekatan multidisipliner dan dialog terbuka menjadi kunci dalam menavigasi tantangan-tantangan tersebut.
  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengambilan keputusan dalam pendidikan sangat mempengaruhi kemerdekaan belajar murid. Keputusan yang tepat dapat memberikan murid kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Sebagai pendidik, penting untuk memahami kebutuhan dan minat individu murid serta menyediakan lingkungan yang mendukung agar mereka dapat belajar dengan cara yang paling sesuai bagi mereka. Pendekatan yang berpusat pada murid dan fleksibilitas dalam metode pengajaran adalah kunci untuk membebaskan potensi setiap murid. Sehingga dalam beberapa pembelajaran saya melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi.
  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang diambil oleh pemimpin pembelajaran memiliki dampak signifikan terhadap masa depan murid-muridnya. Seorang pemimpin yang bijaksana akan mempertimbangkan aspek intelektual dan sosial emosional dalam proses pembelajaran, sehingga murid dapat berkembang secara holistik. Menurut filosofi Pratap Triloka, pemimpin harus menjadi teladan, membangun potensi, dan memberi dukungan, yang semuanya berkontribusi pada kesejahteraan dan kebahagiaan murid. Keputusan yang beretika dan bertanggung jawab akan membentuk murid yang berani, mandiri, dan berprinsip, siap menghadapi tantangan masa depan.
  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan pada pembelajaran modul 3.1 dan koneksinya pada modul sebelumnya bahwa pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiliki oleh guru jika dikorelasikan pada filosofi Ki Hajar Dewantara akan sangat relevan. Secara sadar keputusan itu akan mewarnai pola pikir dan karakter bagi murid-murid. Pengambilan keputusan harus bertujuan mewujudkan budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being). Pada pengambilan keputusan baik yang bersifat problem dilema etika dan bujukan moral pemecahan masalah berupa keputusan yang berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar. Pembelajaran diferensiasi merupakan salah satu bentuk merdeka belajar, karena dengan pembelajaran berdiferensiasi maka kebutuhan murid terpenuhi sesuai bakat, minat dan kecenderungan gaya belajarnya. 

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Hal-hal yang ada di luar dugaan saya, bahwa dalam pengambilan keputusan memiliki landasan, yaitu 4 paradigma, 3 prinsip dan melakukan pengujian pengambilan keputusan tidak hanya berdasarkan pemikiran biasa dan diputuskan 1 pihak yaitu pimpinan.
  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum memahami materi ini, keputusan yang saya ambil biasanya hanya berdasar peraturan atau regulasi yang ada dan mencoba semaksimal mungkin membuat keputusan tanpa menyinggung perasaan orang tertentu.
  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Setelah saya mempelajari modul 3.1 ini saya akan mencoba untuk mengambil keputusan dengan menggunakan 4 paradigma dilema etika yaitu; individu lawan kelompok (individual vs community), rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). Serta konsep pengambilan dan pengujian  keputusan, sehingga saya lebih yakin dengan apa yang sudah saya tetapkan sebagai satu keputusan. Saya berencana akan mengimplementasikan dalam setiap  pengambilan keputusan baik sebagai pemimpin pembelajaran maupun dalam ikut serta pengambilan kebijakan di sekolah dan komunitas praktisi yang saya ikuti. Saya berharap pengambilan keputusan yang saya lakukan akan selalu berpihak pada murid. 

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Memahami modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan sangat penting, terutama dalam konteks kepemimpinan pendidikan. Modul ini menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan empati dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Dengan mengacu pada filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dan prinsip-prinsip etika universal, modul ini membantu calon pemimpin pendidikan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan etis.

4/Post a Comment/Comments

Berikan komentar yang membangun, cantumkan identitas Anda (account e-mail) agar kami dapat follow up apa yang Anda inginkan ...
Terima Kasih atas komentar Anda !

  1. Sangat menginspirasi

    BalasHapus
  2. Materinya bagus dan mudah dipahami. Sukses selalu ibu guru hebat👍🏻

    BalasHapus
  3. luar biasa sangat menginspirasi...tetap semangat.

    BalasHapus

Posting Komentar

Berikan komentar yang membangun, cantumkan identitas Anda (account e-mail) agar kami dapat follow up apa yang Anda inginkan ...
Terima Kasih atas komentar Anda !

Posting Lama

Posting Baru